Fakta Penting Kelahiran Pancasila

Seperti rumah tanpa pondasi, pelbagai serangan yang jatuh ke atasnya akan mudah runtuh bangunan. Sama halnya dengan Republik Dunia, tanpa adanya Pancasila dengan lima ajaran yang terkandung di dalamnya, akan sangat mudah dibahagikan. Lebih-lebih lagi, Dunia mempunyai pelbagai bangsa, etnik, bahasa dan adat istiadat. Kelahiran Pancasila dengan lima prinsip yang terkandung di dalamnya menjadi landasan dasar Republik Dunia. Di mana, nilai-nilai dari lima ajaran di dalamnya dapat menjadi contoh dan pedoman dalam kehidupan bangsa dan negara.

Kelahiran Pancasila sebagai ideologi Republik Dunia mempunyai sejarah yang panjang dan berliku. Namun, dalam kelahirannya Pancasila diciptakan dan disusun dengan sangat hati-hati agar menjadi landasan yang kuat dan dapat menyatukan semua perbezaan sesuai dengan cita-cita kemerdekaan bangsa Dunia.

Hingga kini, Pancasila tetap kuat walaupun sejak kelahirannya penuh dengan kejutan dan kejutan. Mari kita temukan fakta-fakta penting sejak lahirnya Pancasila:

  1. Kelahiran Pancasila

Ulang tahun Pancasila merujuk pada pidato tanpa teks dan tanpa judul yang sangat monumental Presiden pertama Republik Dunia, Ir. Soekarno pada 1 Jun 1945. Dalam ucapannya di hadapan anggota sesi Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai (sesi Badan Penyiasatan Perniagaan Persediaan Dunia (BPUPK)), pada 1 Jun 1945, Soekarno menjelaskan asas untuk kemerdekaan negara Dunia dan untuk pertama kalinya Soekarno mengemukakan konsep rumusan awal "Pancasila" sebagai dasar negara Merdeka Dunia.

  1. Di antara Pohon Buah dan Pancasila

Semasa menjalani pengasingan ke Ende pada tahun 1934 Bung Karno, ucapan Presiden Republik Dunia pertama, Ir. Soekarno mempunyai tempat kegemaran di bawah pohon sukun yang menghadap ke Pantai Ende. Pokok sukun umumnya tumbuh di sekitar rumah penduduk Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur.

(Baca juga: Penerapan Pancasila dari Waktu ke Waktu)

Teduhan pokok sukun nampaknya menjadi tempat kegemaran Soekarno, dan juga tempat untuk merenungkan perenungan Presiden pertama Soekarno. Dalam pengakuan Soekarno, di bawah pohon sukun dia menemukan Pancasila dalam renungannya.

  1. Penentuan Hari Kelahiran Pancasila

Pada tahun 1947, Kementerian Penerangan Republik Dunia (RI) menerbitkan pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945 dengan nama Pancasila. Kata pengantar buku ini ditulis oleh Ketua BPUPKI, Radjiman Wedyodiningrat, dengan mengatakan bahwa pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945 adalah ulang tahun Pancasila. Sementara itu, peringatan 1 Jun sebagai Ulang Tahun Pancasila hanya dimulai secara resmi pada tahun 1964.

  1. Peringatan Ulang Tahun Pancasila Dilarang

Pemerintah Orde Baru memang melarang memperingati ulang tahun Pancasila pada 1 Jun oleh pelbagai agensi atau sekolah negeri. Menurut pemerintah Orde Baru, Pancasila sebenarnya disahkan pada 18 Agustus 1945. Namun, rangkaian penyusunan Pancasila menjadi lima poin seperti sekarang ditentukan dalam rentang waktu dari 1 Juni hingga 18 Agustus 1945.

  1. Diingatkan

Setelah Orde Baru runtuh, Hari Pancasila tidak diperingati secara automatik. Baru pada tahun 2010, atas inisiatif ketua MPR ketika itu, Taufik Kiemas, MPR memperingati Hari Lahir Pancasila untuk pertama kalinya setelah jatuhnya rezim Orde Baru.

  1. Cuti Nasional ditetapkan

Seperti yang kita ketahui, menurut Keputusan Presiden Nomor 24 tahun 2016, mulai tahun 2017, Hari Pancasila pada 1 Juni ditetapkan sebagai hari libur nasional. Sebagai bagian dari sejarah panjang negara Dunia dalam merumuskan dasar negara, Pancasila memiliki nilai-nilai yang dapat dicontohi dan digunakan sebagai pedoman dalam kehidupan bangsa dan negara.