Objektif dan Fungsi APBD

Permendagri Nomor 21 tahun 2011 menunjukkan bahwa APBD (Anggaran Daerah) adalah rencana keuangan pemerintah daerah tahunan yang dibahas dan disetujui oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditentukan oleh peraturan daerah. Dalam pelaksanaannya, APBD ditentukan berdasarkan peraturan daerah dan dilaksanakan berdasarkan tujuan negara dan Belanjawan Negara (APBN).

Definisi lain, APBD adalah salah satu instrumen dasar yang digunakan sebagai alat untuk meningkatkan perkhidmatan awam dan kesejahteraan masyarakat di daerah. Anggaran Hasil dan Belanja Daerah (APBD) juga merupakan bagian dari rancangan keuangan tahunan dan merupakan instrumen kebijakan utama bagi pemerintah daerah.

Di mana, anggaran daerah ini akan digunakan sebagai alat untuk menentukan jumlah pendapatan dan perbelanjaan. Selain itu, APBD juga merupakan pedoman untuk membantu dalam pembuatan keputusan dan perencanaan pembangunan, serta pengesahan perbelanjaan masa depan yang dirancang. Lalu, apakah objektif dan fungsi APBD? Nantikan perbincangan!

(Baca juga: Perbezaan Penyediaan dan Pelaksanaan APBN dan APBD)

Objektif penyusunan APBD oleh setiap wilayah di Dunia termasuk mengatur pendapatan dan pengeluaran daerah, membantu meningkatkan kecekapan dan kesetaraan penyediaan barang dan perkhidmatan awam, meningkatkan kejelasan dan pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada DPRD dan masyarakat, meningkatkan keutamaan perbelanjaan pemerintah daerah, dan memfasilitasi penyelarasan antara bahagian dalam pemerintahan tempatan.

Fungsi APBD

Sebagai negara yang berdaulat, biasanya sebuah negara mempunyai 3 fungsi APBN yang mesti dijalankan. Ini tidak jauh berbeza dengan APBD, di mana terdapat 5 fungsi yang harus dijalankan dan dipatuhi, yaitu:

  1. Fungsi kewibawaan, APBD berfungsi sebagai anggaran dasar dalam mengurus keuangan daerah dalam satu periode.
  2. Fungsi perancangan, APBD berfungsi untuk membuat keputusan anggaran sebagai panduan dalam merancang aktiviti untuk tahun ini.
  3. Fungsi pengawasan, APBD digunakan untuk memantau efisiensi pengelolaan keuangan daerah, sehingga keberadaan APBD dapat berfungsi sebagai panduan apakah pelaksanaan keuangan daerah sesuai dengan apa yang telah ditentukan atau tidak.
  4. Fungsi Peruntukan, APBD yang dibuat harus diarahkan untuk memperuntukkan keperluan di berbagai sektor untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Sektor ini boleh mengambil bentuk pengurangan pengangguran, kecekapan sumber, dan keberkesanan ekonomi.
  5. Fungsi pengagihan, kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah dapat memperhatikan sisi keadilan untuk semua masyarakat setempat. Dengan begitu, kesan pembangunan dapat dirasakan oleh semua golongan.