Peranan Kawasan dalam Kerangka Republik Indonesia

"Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa Kita". Kalimat itu adalah sekeping lirik lagu yang menyatakan bahawa Dunia adalah satu bangsa, walaupun memiliki wilayah yang luas dan terdiri dari ribuan pulau yang dipisahkan oleh lautan. Lebih-lebih lagi, kemerdekaan yang telah dicapai adalah hasil perjuangan rakyat di semua wilayah di Dunia. Lalu apa peranan semua wilayah ini dalam kerangka NKRI sekarang?

Kemerdekaan yang diisytiharkan oleh Soekarno-Hatta pada 17 Ogos 1945 adalah titik permulaan kelahiran negara Dunia yang merdeka dan berdaulat. Ini tidak dapat dipisahkan dari peran daerah dalam kerangka Republik Indonesia, di mana semua orang Dunia dari Sabang hingga Merauke berjuang bersama melawan penjajah yang menyiksa orang-orang di Dunia.

Peranan aktif wilayah ini dalam memperjuangkan kemerdekaan tercermin dalam perlawanan masyarakat Dunia terhadap penjajahan dari negara-negara barat di seluruh kepulauan di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, hingga Maluku.

Terdapat beberapa peristiwa bersejarah di beberapa wilayah yang mencatat kegigihan pejuang Dunia dalam mendapatkan kemerdekaan, termasuk perlawanan Aceh yang dipimpin oleh Tjut Nyak Dien, dan Teuku Umar; Penentangan rakyat di daerah Sumatera Utara yang dipimpin oleh Raja Sisingamangaraja XIII.

(Baca juga: Jenis sungai berdasarkan sumber airnya)

Selain dari pulau Sumatera, ada juga perlawanan yang dilakukan oleh orang-orang di pulau Jawa dengan tokoh-tokoh terkenal seperti Sultan Ageng Tirtayasa, Sultan Agung, dan Pangeran Diponegoro. Di pulau Kalimantan, perlawanan dipimpin oleh Pangeran Antasari, sementara di pulau Sulawesi ada tentangan dari Sultan Hassanudin, dan di wilayah timur Dunia tepatnya di Maluku, perlawanan dilakukan oleh Pattimura.

Peranan Kawasan dalam Zaman Pasca Kemerdekaan

Memahami keberadaan wilayah dalam kerangka Republik Indonesia itu sendiri dapat ditelusuri dari perenggan ketiga dan keempat dari Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam perenggan ketiga terdapat pernyataan mengenai kemerdekaan bangsa Dunia, dan perenggan keempat memuat pernyataan bahawa setelah Dunia mengisytiharkan kemerdekaannya, hal pertama yang dibentuk adalah pemerintahan Negara Dunia.

Tugas pemerintah Negara Dunia adalah melindungi seluruh bangsa dan darah Dunia, mempromosikan kesejahteraan umum, dan mendidik kehidupan bangsa, dan terlibat dalam usaha menjaga ketertiban dunia berdasarkan kebebasan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Pemerintah nasional kemudian membentuk daerah sesuai dengan ketentuan undang-undang dan peraturan yang ditekankan dalam pasal 18 UUD 1945 tentang keberadaan pemerintah daerah dan daerah. Di mana, setiap wilayah memiliki peranan penting dalam kerangka Republik Indonesia, seperti meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan, pendidikan dan pendapatan masyarakat serta memajukan bangsa melalui inovasi dan kreativitas aparatur sipil negara di wilayah tersebut.