Menyerap makna Hari Kesucian Pancasila

a Berdasarkan Keputusan Presiden No. 153/1967, 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Nasional sebagai Hari Kekuasaan Pancasila. Keputusan ini merujuk kepada insiden yang memilukan dalam gerakan 30 September yang meragut nyawa, termasuk mangsa enam jeneral atau lebih dikenali sebagai G30S / PKI.

Selepas G30S / PKI, Tentera Kerajaan Dunia berjaya menekan gerakan ini serta membebaskan negara Dunia dari Komunisme. Memperingati Hari Kekuasaan Pancasila adalah detik kebangkitan bagi Rakyat Dunia untuk meningkatkan rasa patriotisme dan nasionalisme.

Hari Kekuasaan Pancasila memiliki makna mulia untuk meningkatkan rasa patriotisme dan nasionalisme dan mengembalikan landasan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Berikut adalah makna yang terkandung dalam peringatan Hari Kekuatan Pancasila.

Hari Keajaiban Pancasila ditafsirkan sebagai semangat untuk membangun kembali identitas nasional dan mengembalikan Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar Negara dan menjadi sumber undang-undang yang mengatur masyarakat Dunia dalam penyatuan bangsa dan negara.

(Baca juga: Makna dan kepentingan Pancasila sebagai dasar negara)

Pancasila selain mengatur masyarakat di negara dan negara sebagaimana dinyatakan dalam lima prinsip di dalamnya, bahwa Dunia dibentuk berdasarkan legitimasi hukum dan legitimasi demokratik. Tidak berdasarkan kesahihan agama.

Sihir Pancasila ditafsirkan sebagai upaya untuk memperkuat peran Pancasila sebagai dasar ideologi Negara dan bangsa. Pancasila mempunyai peranan penting sebagai landasan dasar Negara dan memperkuat perpaduan dan integriti.

Sihir Pancasila ditafsirkan sebagai penghormatan kepada semua pahlawan yang mati dalam peristiwa G30S / PKI. Serta memperingati jasa pahlawan yang telah mati memperjuangkan integriti Bangsa Dunia

Kekuatan supranatural Pancasila memiliki makna penting bagi semua warga Dunia sebagai momentum untuk menunjukkan kepada dunia bahawa Dunia tumbuh dan berkembang sebagai sebuah negara yang berbilang budaya dan pelbagai. Pada masa yang sama, ia ditafsirkan sebagai bentuk peningkatan cinta dan patriotisme dan nasionalisme dan mengekalkan perpaduan dan integriti nasional.